SUKABUMI | JAWA BARAT
SATELIT NUSANTARA | SNTV
DPD KNPI Kota Sukabumi Gelar Musda XVI 2025, Tantan Terpilih Pimpin KNPI Periode 2025-2028 Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sukabumi kembali menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-XVI tingkat Kota Sukabumi tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Sabtu (13/12/2025), dan berjalan aman, tertib, serta lancar.


Pimpinan Musda KNPI, Tantan, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian Musda berlangsung sesuai dengan ketentuan organisasi dan harapan bersama. Hingga akhir sidang dan diketuknya palu pimpinan sidang, Musda berhasil menetapkan susunan kepemimpinan baru KNPI Kota Sukabumi periode 2025–2028, yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara terpilih.

“Kami bersyukur proses Musda berjalan baik dan lancar. Sampai akhir sidang, hasil sudah ditetapkan, termasuk ketua terpilih beserta jajaran sekretaris dan bendahara,” ujar Tantan.
Ke depan, kata dia, KNPI Kota Sukabumi akan fokus menyusun dan menjalankan program-program kepemudaan yang konkret. KNPI diharapkan dapat berperan sebagai mitra strategis sekaligus mitra kritis bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan Kota Sukabumi sebagai kota layak pemuda, sebagaimana predikat yang telah diraih Pemerintah Kota Sukabumi.
Dalam kepengurusan periode 2025–2028, KNPI Kota Sukabumi mengusung jargon “Pemuda Berletera Menuju Kota Sukabumi Bercahaya”. Jargon tersebut menekankan pentingnya pemuda memiliki prinsip dasar yang kuat, kepemimpinan (leadership), serta kemampuan berkolaborasi dengan pemerintah dan dunia usaha.
“Pemuda harus memiliki leadership yang jelas. KNPI akan mendorong kerja sama dengan para pengusaha dan pemerintah. Selain itu, kami juga fokus pada program kewirausahaan agar pemuda memiliki keterampilan dan mampu menjadi wirausahawan yang tangguh dan mandiri,” katanya.
Selain aspek kewirausahaan, KNPI juga menekankan pentingnya pemuda yang berdaya, yakni mampu berdiri sendiri, memiliki nilai (value), serta siap menghadapi dinamika kehidupan yang semakin kompleks.
Pada kesempatan tersebut, Tantan juga berpesan kepada para pengurus KNPI yang akan dilantik agar memiliki semangat yang sama sebagai “investor of change” atau investor perubahan. Menurutnya, pemuda harus menjadi subjek utama dalam mendorong perubahan positif di masyarakat.
Momentum pelantikan pengurus KNPI ini dinilai sangat tepat karena berdekatan dengan peringatan satu abad Sumpah Pemuda 1928–2028. “Ini momentum penting untuk menyambung estafet kepemudaan dan menyongsong satu abad Sumpah Pemuda,” ujarnya.
Musda XVI KNPI Kota Sukabumi tersebut turut dihadiri Mayjen Ridho selaku Deputi Lemhannas Polri, serta sejumlah tokoh pemuda dan perwakilan organisasi kepemudaan (OKP).
Sementara itu, Al-Ghifari, salah satu pengurus DPD KNPI Jawa Barat, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh elemen KNPI Kota Sukabumi atas dukungan sehingga Musda dapat terlaksana dengan baik dan melahirkan kepemimpinan baru.
“Kami berharap saudara Tantan dapat menjalankan organisasi dengan baik, mengakomodasi seluruh kepentingan pemuda, dan menjadi harapan baru bagi Kota Sukabumi yang lebih baik,” kata Al-Ghifari.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan Musda XIV tersebut telah sesuai dengan ketentuan dan mekanisme organisasi KNPI. Menurutnya, sebelumnya DPD KNPI Jawa Barat telah menurunkan Surat Keputusan (SK) Caretaker sekitar tiga bulan lalu, yang kemudian melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan para tokoh pemuda, ketua OKP, serta mantan ketua KNPI di Kota Sukabumi.
Terkait isu dan rumor di luar yang menyebut pelaksanaan Musda terkesan tertutup dan kurang terpublikasi, Al-Ghifari menegaskan hal tersebut tidak benar. Ia memastikan komunikasi dilakukan secara terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan kepemudaan di Kota Sukabumi.
“Komunikasi kami dilakukan dengan semua pihak, seluruh stakeholder, ketua OKP, dan tokoh-tokoh pemuda. Isu yang berkembang di luar tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” ujarnya.
Mengenai adanya isu dualisme KNPI di Kota Sukabumi, Al-Ghifari menilai hal tersebut tidak perlu dianggap sebagai ancaman, melainkan tantangan yang harus disikapi secara bijak.
“Dualisme jangan dipandang sebagai hal negatif. Yang terpenting, kepentingan pemuda tetap terakomodasi. Kami berharap semua pihak bisa melihat dari sisi positif dan bersama-sama memperjuangkan kepentingan pemuda,” pungkasnya.
Reporter–Ani Mulyani–
www.satelitnusantara.com
















