TNI dan Tim search and rescue (SAR) bergerak bersama dalam upaya penanganan darurat bencana tanah longsor di desa Cibeunying, Kab. Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025).
TNI bersama Tim SAR yang terdiri dari unsur Basarnas, BPBD, TNI POLRI, dan para relawan MDMC, SAR MTA, SIAGA BENCANA Ciamis, Serayu Rescue, Tagana, Pemuda Pancasila, Redkar, FPRB Cijati, BAZNAS Tanggap Bencana, kembali turun ke lokasi bencana, dengan membawa perlengkapan pendukung berupa alat berat, kendaraan dan alat pendukung lainnya, seperti cangkul, dan sepatu boot, menyisir material longsor setinggi 3-5 meter.
Seperti diungkapkan Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (PM) Damianus Denny Nixon Ogi, S.A.P., M.Tr.Opsla., bahwa TNI beserta Tim SAR bergerak ke dua titik terdampak terparah, yaitu Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, untuk melanjutkan pencarian warga yang masih hilang. Meski kondisi medan berat, tanah labil, dan resiko longsor susulan, Prajurit TNI bersama Tim SAR bergerak mengevakuasi korban longsor tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan ekstrem sejak 9 November 2025 menyebabkan retakan tanah sepanjang ±25 meter serta penurunan tanah sedalam 2 meter di wilayah Cibeunying. Kondisi tersebut diperparah oleh hujan deras pada 13 November yang akhirnya memicu longsor besar dan menimbun permukiman warga. Hingga hari ketiga dari 23 warga yang dinyatakan hilang, 10 orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.Sementara itu, 13 warga lainnya masih dalam pencarian, terdiri dari 6 warga Dusun Tarukahan dan 7 warga Dusun Cibuyut.
Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (PM) Damianus Denny Nixon Ogi, S.A.P., M.Tr.Opsla., menegaskan bahwa Lanal Cilacap juga akan terus berupaya hingga seluruh korban ditemukan.”Sejak hari pertama terjadinya longsor, Lanal Cilacap telah mengerahkan prajurit terbaik untuk membantu pencarian dan evakuasi warga. Ini adalah bentuk komitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama saat menghadapi bencana dan situasi darurat,” tegasnya.
“Kami akan terus mendukung penuh operasi SAR bersama Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan seluruh unsur terkait hingga seluruh korban ditemukan dan wilayah dinyatakan aman. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama.”
Selain fokus operasi SAR dalam fase tanggap darurat ini, juga menyediakan kebutuhan dasar seperti bahan makanan, tenda, selimut, dan matras.
Reporter : Arie
















