Cibinong |satelitnusantara.com
Seolah bak proyek bancakan, tiga kali disuntik dana, pembangunan Hotel Sayaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tak juga selesai.
Padahal, direncanakan sudah sejak zaman Bupati Rachmat Yasin, Nurhayanti, Ade Yasin, Iwan Setiawan, hingga kini Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu.
Atas mangkraknya pembangunan hotel milik Badan Usaha Miik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor, tersebut dibenarkan Direktur Utama PT Sayaga Wisata Supriadi Jufri kepada sejumlah awak media yang tergabung dalam PWRI Kabupaten bogor.
“Mangkraknya pembangunan Hotel Sayaga milik Badan Usaha Miik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor tersebut lantaran dua kontraktor yang berbeda yang melaksanakan pembangunan tidak bisa menyelesaikan pemangunan hotel tersebut,” ujar Jufri di kantornya di Cibinong, Senin (04/02/24).
Dijelaskannya, untuk pembangunan hotel tersebut Pemkab Bogor awalnya mengucurkan anggaran sebesar Rp36,3 miliar bersumber dari APBD TA 2017. Kegiatan pembangunan dikerjakan olek kontraktor PT Amarta Karya, tapi tidak selesai.
Menurut Jupri, karena tidak rampung, pembangunannya kemudian dilanjutkan oleh PT Mitrada Sejahtera dengan anggaran sebesar Rp 39 miliar. Namun, juga tidak bisa menyelesaikan dengan tuntas, malah di tahun 2020 lalu sempat terhenti.
“Di Tahun 2020 lalu, pembangunan Hotel Sayaga Wisata sempat terhenti dan baru dilanjutkan pada Tahun 2021 dan 2022 ini. Tapi juga tidak selesai, karena banjir. Total anggaran pembangunan hotel ini sebesar Rp 75,3 miliar,” ucapnya.
Sayangnya, Jufri tidak mau menjelaskan total dana yang diterima tiga kali suntikan dana dari Pemkab Bogor mencapai berapa. Ia hanya berkomentar dana yang masuk untuk pengembangan bisnis.
“Suntikan dana yang masuk untuk pengembangan bisnis,” katanya.
Namun saat ditanya pengembangan bisnis dari bisnis apa, sementara Hotel Sayaga belum selesai di bangun dan belum beroperasi, Jufri tidak menjawab.
Ia hanya menjelaskan aset Hotel Sayaga berupa tanah dan bangunan serta uang total sebesar Rp189 miliar. Atas adanya kegiatan pengembangan bisnis tersebut rugi Rp2 miliar, sehingga total aset dan uang sebesar Rp187 miliar.
Reporter : Red